Pages

Senja yang sempurna di Bukit Merese


Nama Bukit Merese jadi sebuah perbincangan hangat para pejalan yang hendak menuju Lombok. Bukit Merese merupakan sebuah bukit yang letaknya tak jauh dari Pantai Tanjung Aan, Lombok Tengah. Bukit ini terkenal dengan pemandangannya yang eksotis. Lanskap laut yang membiru, hamparan pasir putih di bawahnya, dan tanah lapang di perbukitan bisa jadi alasan kamu harus mengunjunginya.
Bukit Merese berjarak sekitar 3 kilometer dari Pantai Kuta (Lombok). Saat kamu masuk Tanjung Aan, jalan sedikit ke arah kanan menuju perbukitan. Naik sedikit ke atas bukit dan di sini lah keindahan itu tersimpan.

Bukit Merese juga sangat gue rekomendasikan buat kalian yang ingin melihat bagaimana matahari terbenam dengan sempurnanya. Setidaknya gue bakal kasih 3 alasan kenapa kalian harus duduk manis saat matahari terbenam di Bukit Merese.

Hamparan luas Samudera Hindia


Bukit Merese merupakan bukit yang luas dan lapang. Tidak ada rimbunan pepohonan di sini. Dengan kondisi seperti itu, kamu bakal puas melihat kanan-kiri, atas-bawah. Melihat hamparan luas samudera dengan langit memayungi di atas. Bila langit cerah, terbenamnya matahari tampak Instagramable banget.

Sunyi bagai di planet lain


Hening, ya itu suasana yang kalian dapatkan di Bukit Merese saat senja menghampiri. Terlebih bila bukan akhir pekan. Kamu akan merasakan berada di sebuah planet yang sunyi tanpa penghuni.

Melihat senja sambil ngopi, ngomongin mantan, ngomongin setan, ngomongin mantan yang kaya setan, baca buku favorit, foto-foto, atau ketiduran sekalipun bisa kamu dapatkan. Terlebih kamu hanya akan ditemani gemuruh desiran ombak yang seakan-akan membuat senja itu jadi milik pribadi. Sempurna!

Walau seperti di luar Bumi, tapi akses tidak sulit


Karena lokasinya yang berdampingan dengan pantai Tanjung Aan kalian tidak akan sulit mendatanginya. Mengendarai motor cukup 10 menit dari Pantai Kuta dan ditambah biaya masuk cuma 5 ribu rupiah (termasuk biaya parkir). Gile, cuma goceng cuy. Kalau enggak mau capek, kamu bisa menaiki Bukit Merese dengan menggunakan motor. Tapi harus hati-hati karena jalannya yang belum beraspal dan menanjak.

Lihat foto-foto perjalanan gue lainnya di sini

Tuan Kembara

Lebih baik jadi burung kecil yang terbang bebas daripada jadi raja yang tertawan. Tertarik di bidang dokumentasi, musik, historia dan humaniora.

Related Posts:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar