Pages

Awas, lupa diri di Pantai Tangsi


Memang tak ada habisnya untuk membicarakan keindahan Lombok Timur. Meskipun jaraknya cukup jauh dari kota Mataram, banyak pejalan yang rela mendatanginya demi membuktikan adanya secuil surga Nusantara.
Ada banyak sekali destinasi-destinasi yang bisa bikin liburan kamu tak terlupakan di Lombok Timur. Salah satu destinasi yang sering dibicarakan para pelancong adalah Pantai Tangsi. Pantai Tangsi juga biasa dikenal dengan pantai Pink. Dinamai pantai Pink karena pasir pantainya bukan berwarna putih pada umumnya, melainkan berwarna pink. Memang sih kalau dilihat dari jauh tidak terlalu kelihatan warna pink. Tapi, jika kamu mendekat maka warna pink tersebut memang benar adanya. Konon, pantai berwarna pink di dunia hanya ada 7, dan 2 ada di Indonesia (1 lagi ada di Nusa Tenggara Timur).


Untuk menuju pantai Tangsi memang mudah-mudah susah. Jaraknya cukup jauh dari Mataram. Kebetulan saya memulai perjalanan dari pantai Kuta di Lombok Tengah. Waktu tempuh dari pantai Kuta maupun Mataram tidak berbeda jauh, sekitar 2 jam perjalanan.

Pantai Tangsi terletak di desa Sekaroh, kecamatan Jerowaru, kabupaten Lombok Timur. Rute menuju Pantai Pink ini dengan menggunakan sepeda motor, gue seolah membelah hutan lindung Sekaroh. Jalan beraspal mulus seakan terhenti ketika sampai di desa Pemongkong. Untuk mencapai pantai Tangsi jalan masuk ke dalam sekitar 13 kilometer dengan kondisi jalan rusak.

Pintu masuk pantai Tangsi terlihat jelas dengan adanya plang penunjuk jalan. Lokasinya berada 1 kilometer setelah Jeeva Bloam Beach Camp. Biaya masuknya hanya 5 ribu rupiah. Dari pintu masuk sudah terlihat keindahan pantai Tangsi. Jarak antara pintu masuk ke bibir pantai hanya 200 meter saja.

Pantai Tangsi memiliki pasir berwarna pink karena bercampur dengan serpihan karang merah muda. Air lautnya jernih dan sangat tenang, dengan beberapa kapal nelayan yang bersandar di atasnya. Kapal-kapal tersebut juga menawari jasa antar snorkeling ke gili-gili di sekitar pantai Tangsi dengan tarif 300 ribu rupiah per kapal.




Jika berada di pantai Tangsi, jangan hanya main-main di tepi pantainya saja. Kalian wajib menaiki bukit kecil di sebelah barat pulau. Dari atas bukit terlihat jelas bagaimana mewahnya pantai ini. Kamu juga bisa melihat sekeliling pulau dengan tebing-tebingnya yang eksotis.

Saat musim kemarau, perbukitan di sekitar pantai Tangsi berwarna cokelat tandus, dengan pohon-pohon meranggas tanpa daun. Hal itulah yang menjadi nilai tambah keeksotisan pantai Tangsi. Apalagi jika langit berwarna biru cerah, bisa bikin kamu lupa diri.

Fasilitas penunjang pariwisata di pantai Tangsi terbilang minim. Hanya ada sedikit warung yang buka dengan dagangan seadanya. Mudah-mudahan kedepannya geliat ekonomi warga sekitar makin bergairah karena potensi pariwisata pantai Tangsi yang begitu tinggi.

Menurut mas Reza, sorang penggiat wisata di pantai Tangsi, kamu bisa camping di pinggir pantainya atau di atas bukit. Wah dengar bisa camping, gue ngebayangim betapa mewahnya momen itu. Sayang beribu sayang malam harinya gue harus bergegas menuju bandara. Lain waktu gue harus kembali ke sini dan membuka tenda dengan cantiknya. hue..he..he..he.

Tips

1. Kalau kamu datang ke pantai Tangsi jangan sungkan untuk datang se warung kecil yang ada. Sekedar ngopi-ngopi asyik di pinggir pantai dan mengobrol dengan warga sekitar. Warga sekitar sangatlah ramah dan tidak pelit informasi

2. Usahakan datang sepagi mungkin karena kamu bisa mengunjungi beberapa destinasi surga lainnya di area Jerowaru

3. Kalau kamu bawa motor sendiri jangan takut ban kempes atau bocor. Di pintu masuk pantai Tangsi ada jasa tambal ban.

Lihat foto-foto perjalanan saya lainnya di sini

Tuan Kembara

Lebih baik jadi burung kecil yang terbang bebas daripada jadi raja yang tertawan. Tertarik di bidang dokumentasi, musik, historia dan humaniora.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar