Pages

Seni adrenalin itu bernama Lais


Opik (62), sukses menyedot perhatian penonton dalam parade Festival Budaya Tujuh Gunung 2013 di Bogor. Para penonton dibawanya menghela nafas kala melihat ia menunjukan sebuah pertunjukan bernama Lais.

Kesenian ini merupakan sebuah pertunjukan akrobatik ekstrim dalam seutas tali sepanjang 6 meter yang dibentangkan dan dikaitkan diantara dua buah bambu dengan ketinggian 12 sampai 13 meter. 



Kesenian Lais diambil dari nama seseorang yang sangat terampil dalam memanjat pohon kelapa. Pria tersebut bernama Laisan atau biasa dipanggil Pak Lais. Atraksi yng ditontonkan mula-mula Pelais memanjat bambu lalu pindah ke tambang sambil menari-nari dan berputar di udara tanpa menggunakan pengaman apapun. 

Diiringi tetabuhan seperti dog-dog, gendang, kempul dan terompet, Opik terkadang tampak seperti sedang bermalas-malasan tidur diatas tambang, kemudian bergerak akrobatik seperti dalam acara sirkus dengan berputar berkali-kali pada tambang, kemudian melucuti sabuk dan jaket yang dikenakannya saat bergantung terbalik pada tali. 

Tak urung, Opik pun akan membuat gerakan seperti pegangannya terlepas dari tali dan akan jatuh, yang membuat para penonton berteriak dan menahan nafas. Namun, tiba-tiba dengan sigap Opik menyangkutkan kedua lengannya pada tambang dan dengan santai tidur-tiduran kembali di atas tali. 

”Saya sudah belajar Lais sejak umur 15 tahun dan mulai atraksi dari tahun 1971, tak ada persiapan khusus untuk atraksi ini, hanya kostum dan bambu serta tali tambang” tutur Opik.

Lihat foto-foto perjalanan gue lainnya di sini

Tuan Kembara

Lebih baik jadi burung kecil yang terbang bebas daripada jadi raja yang tertawan. Tertarik di bidang dokumentasi, musik, historia dan humaniora.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar