Pages

Dekat Jakarta: Camping di Pulau Kayu Angin Dolphin


Tahun baru lagi, camping lagi, ke pulau lagi. Yah, seru emang bayangin gimana asiknya camping di pulau kecil dan lokasinya juga nggak jauh-jauh amat dari Jakarta. Begitu kesampaian, lebih nikmat lagi. Apalagi itu pulau nggak berpenghuni alias kosong! Jadi kami bisa leluasa camping ceria di sana.

Ya, akhirnya gue berkesempatan berkunjung ke pulau Dolphin di Kepulauan Seribu untuk kedua kalinya. Alhamdulillah, seneng banget dua kesempatan itu gue bisa camping gelar tenda dan gantung hammock kesayangan di sana.

Sebelumnya, gue sama temen punya rencana touring motor ke Bandung. Tapi karena emang lagi males banget bawa motor jauh-jauh dan you know lah Bandung pas tahun baru pasti tumpek blek kendaraan di jalan, akhirnya rencana itu gue coret.

Seperti biasa ke kepulauan Seribu itu emang harus jalan pagi buta dengan titik kumpul di Stasiun Kota. Nah, ekspektasi berangkat lancar akhirnya buyar karena ada drama gue kesiangan, ha..ha..ha. Biasanya kalau mau ke kepulauan Seribu itu gue pasti bangun jam 4 pagi, tapi ini jam 5 lewat seperempat gue baru melek.

Pas cek Whatsapp, ada chat dari temen gue yang rumahnya di Depok: "Ron gue udah di jalan ya". Ah syiiit, nggak ada pikir panjang gue langsung gaaasss mandi dan beres-beres lainnya. Beruntung gue udah packing malamnya, jadi pagi itu nggak nambah jahanam.

Drama pagi jahanam belum berhenti di situ. Untuk sampai ke stasiun Kota dari Jatinegara makan waktu sampai satu setengah jam lebih! Kalau yang sering naik kereta commuterline pasti tau alasannya. Jam 8 gue baru sampai di stasiun Kota dan udah lupa maki-makian temen-temen gue saking banyaknya, ha..ha..ha.

Jam 8 pagi itu sebenernya waktu paling telat setelat-telatnya kapal di pelabuhan Kaliadem untuk jalan. Sementara, kami baru sampai pelabuhan jam setengah 9. Di pelabuhan ada banyak juga orang-orang sejenis gue yang telat datang. Mungkin ada seratusan orang. Petugas pelabuhan pun memberi kabar yang sebelumnya nggak banget mau gue denger: "Kapalnya udah nggak ada mas, udah jalan semua," LEMEESSSSS bruaaay.

Temen-temen gue pun juga bingung mau gimana lagi. Punya pikiran buat naik kapal speedboat dari pelabuhan Marina, Ancol, yang harga tiketnya 5 kali lipat dari harga tiket kapal di pelabuhan Kaliadem. Beruntung itu kapal juga udah jalan karena budget buat berangkat aja bisa abisin budget gue ke pulau, ha..ha..ha!

Karena melihat animo masyarakat yang mau ke kepulauan Seribu masih tinggi walaupun ketersediaan kapal nihil, akhirnya petugas pelabuhan mengerahkan satu kapal cadangan. Jadi lah kami ke pulau Dolphin hari itu juga walaupun waktu molor. Kapal cadangan itu mematok tarif 70 ribu (normal 45 ribu). Enggak apa-apa lah daripada gue harus nanggung malu balik lagi ke rumah dengan alasan ketinggalan kapal.

Jam 11 kapal mulai berlayar. Semakin siang ombak di pantai utara Jakarta semakin tinggi. Pas gue menoreh ke atas, langit tiba-tiba mendung. Kapal yang sebelumnya tenang, lama-lama makin meliak-liuk terhempas ombak. Kepala mulai pusing. Kapal yang sebelumnya ramai ketawa-ketiwi penumpang mendadak langsung sepi. Semua orang berubah tanpa ekspresi. Ada yang tidur, ada yang pipinya makin bulat seakan lagi nahan sesuatu, ada yang bengong dengan tatapan kosong.

Gue sendiri lebih milih untuk tidur walaupun nyatanya nggak bisa tidur. Sesekali gue melek dan pegangan kayu karena guncangan ombak terasa banget. Yang gue bikin heran itu rombongan turis entah dari Kazakstan, Turmenistan, Uzbekistan, atau apa lah (dilihat dari perawakannya) yang enjoy banget nikmatin suasana begitu di luar kapal. Mereka masih duduk asyik sambil sesekali nengok kanan kiri. Padahal mereka duduk di moncong kapal alias bagian paling depan kapal, Mungkin mereka terbawa suasana karena di negara asalnya nggak ada lautan luas atau emang kami yang lemah, ha..ha..ha!

Puas 4 jam diobok-obok ombak, akhirnya kami tiba di pulau Pramuka, tujuan akhir kapal susulan ini. Sebenarnya tujuan kami bukanlah pulau Pramuka, namun pulau Harapan. FYI, kalau kalian mau ke pulau Dolphin itu transitnya di pulau Harapan, karena jaraknya yang paling dekat dibanding pulau-pulau lainnya. Tapi, karena jarak pulau Harapan terlalu jauh dari Kaliadem, kapal susulan itu cuma mau berakhir di pulau Pramuka. Kami pun menghubungi Pak Ali, awak kapal yang nantinya akan mengantarkan kami ke pulau Dolphin.

Beruntung Pak Ali itu dasarnya memang super baik, akhirnya dia bersedia menjemput kami dari pulau Harapan ke pulau Pramuka. Jarak pulau Pramuka ke pulau Harapan itu satu setengah jam dan jarak pulau harapan ke pulau Dolphin sekitar satu jam. Dengan 2,5 jam perjalanan lagi dengan kapal kecil kebayang kan bagaimana cerita tentang laut kami hari itu, ha..ha..ha!

Sekitar jam 5 sore akhirnya kami sampai di pulau Dolphin. "Alhamdulillah akhirnyaaaaaa..." teriak gue dalam hati. Sudah ada beberapa tenda rombongan lain yang terpasang di sana. Jumlahnya nggak banyak, jadi masih banyak lapak bagus buat kami pasang tenda serta hammocknya.

Kesan kedua waktu baru sampai sana (karena kesan pertama itu bahagia lepas dari ombak) itu pulaunya jauh lebih bersih dan rapih dibanding 2 tahun lalu gue pertama kali ke pulau Dolphin. Kalau dulu masih banyak semak yang nutupin pulau, sekarang semua semak sudah hilang. Usut punya usut ternyata pulau Dolphin sudah dikelola PT Pembangunan jaya Ancol. Itu tuh yang punya Ancol.


Sunset di pulau Kayu Angin Dolphin
Negatifnya kerapihan di pulau Dolphin itu harus dibayar mahal karena nggak ada tempat pembuangan akhir perut. Kalau dulu masih banyak semak yang nutupin lapak kita untuk mbrojol, sekarang semuanya lapang. Orang lain bisa gampang banget mandangin kita yang harusnya jadi momen-momen terbaik buat ngelamun. Jadi mau nggak mau kalau kita mau B.A.B itu malam hari karena gelap. Berdoa aja nggak ada orang lain yang grebek momen indah kalian itu, ha..ha..ha!

Selepas waktu Maghrib berbarengan dengan selesainya kami membangun tenda dan memasang hammock. Selesai beres-beres semuanya, tiba waktunya untuk masak. Tapi, drama pun datang lagi. Kompor satu-satunya yang kami berempat bawa rusak. Nggak lucu kan kita nggak bisa makan dua malam di sini karena nggak bisa masak. Untungnya kami masih bisa meminjam kompor ke rombongan sebelah sambil menghubungi teman kami yang besoknya akan menyusul agar membawa kompor cadangan.

Oh ya, di pulau Dolphin ini masih terjangkau sinyal 3G semua operator. Jadi sepanjang malam pertama kami disana dihabiskan kalau nggak bercanda, gitaran sambil nyanyi-nyanyi nggak jelas, main HP sambil tiduran di hammock. Dasar orang kota yang nggak bisa ninggalin kebiasaan kota. 😞😞

Rombongan lain
FYI buat kalian yang belum pernah camping di pulau, terutama buat kalian yang nggak tahan udara panas waktu tidur, jangan sekali-kali tidur di dalem tenda dengan kondisi tertutup. Dijamin kalian bakal rasain yang namanya sauna gratisan, apalagi kalau tidurnya rame-rame, beuh..bisa jadi ikan bandeng kering. Untuk itu lah karena pengalaman beberapa kali camping di pulau, gue lebih memilih tidur di luar alias gelantung di hammock. Angin emang lagi kencang-kencangnya waktu itu, tapi gue lebih milih kena angin daripada nggak bisa tidur pagi-pagi gue jadi olahan bandeng.

Waktu pagi tiba, tapi belum masuk 2017 karena masih tanggal 31. Lima teman kami yang menyusul pun akhirnya datang. Mereka sampai siang hari di waktu normal, nggak kaya gue sama tiga temen gue lain yang banyak drama di perjalanan berangkat.

Setelah itu, enggak banyak sebenarnya yang bisa dilakuin di pulau sekecil ini. Tapi masih seru banget sih karena pantai di pulau dolphin cenderung bersih dan airnya yang sangat tenang. Aktifitas-aktifitas biasa kaya akustikan, nyanyi, cari kayu bakar, main pasir, masak, leyeh-leyeh di hammock, makan, berenang, snorkeling, foto-foto. Ya begitulah aktifitas kami menghabiskan waktu di pulau kecil ini sampai akhirnya 2017 datang. Selebihnya, kalian coba aja sendiri.. jangan lupa jalan-jalan ya 😋

How to get there?

1. Datang sepagi mungkin di Pelabuhan Muara Angke untuk amanin jatah kapal yang menyeberang ke pulau Harapan.

2. Tiket kapal ke pulau Harapan Rp45 ribu (update Januari 2017)

3. Dari pulau Harapan ke pulau Kayu Angin Dolphin ditempuh sekitar 90 menit perjalanan.

4. Nggak ada MCK dan spot mbrojol yang enak. Jadi, jangan coba-coba siksa perut kalian.

5. Kalian bisa hubungi Pak Ali untuk sewa kapal di 089685857591 (Tarif pulang pergi Rp800 ribu untuk kapasitas kapal 10 orang)

6. Kalau mau dapat akses air bersih, kalian juga bisa meminta bantuan Pak Ali untuk membawakan galon sesuai kebutuhan kalian. Per galonnya seharga Rp 15 ribu

Tuan Kembara

Lebih baik jadi burung kecil yang terbang bebas daripada jadi raja yang tertawan. Tertarik di bidang dokumentasi, musik, historia dan humaniora.

1 komentar:

  1. izin share ya admin :)
    buruan gabung bersama kami,aman dan terpercaya
    ayuk... daftar, main dan menangkan
    Line : agen365
    WA : +855 87781483 :)
    Silakan di add ya contaknya dan Bergabung juga ya :)

    BalasHapus