Pages

Manis dan mirisnya melihat Danau kaolin



Hari terakhir di Belitung kami tak bisa jalan terlalu jauh dari penginapan. Seandainya masih punya waktu satu hari lagi, kami berniat mengunjungi Belitung Selatan. Tapi, waktu check out menunjukkan pukul 12:00 WIB. Sementara jadwal flight kami pukul 15:00 WIB.

Bingung mau ke mana, akhirnya gue ingat satu tempat yang fotonya menyebar banyak di Instagram. Tak lain dan tak bukan ialah Danau Kaolin. Danau Kaolin cukup dekat untuk dikunjungi. Dari hotel kami berjarak sekitar 7 kilometer ke arah bandara. Akses jalannya cukup mudah. Dari jalan raya menuju bandara, setelah jembatan besar kamu bisa belok kiri. Dari belokan itu Danau Kaolin sudah sangat dekat.

Warna air yang mencolok dari Danau Kaolin terlihat begitu jelas saat terpapar terik matahari. Terdapat sebanyak dua kolam danau yang masing-masing seukuran lapangan bola memiliki warna berbeda, yakni warna biru dan warna hijau.

Kondisi pertambangan di Belitung jika dilihat dari pesawat


Konon warna dari air kolam terbentuk dari paparan radiasi logam radioaktif hasil galian tambang. Pemerintah daerah bahkan telah memberi imbauan agar pengunjung tidak mandi atau menggunakan air dari Danau Kaolin. Kuat dugaan radiasi bekas tambang, mengandung racun yang bisa membahayakan kesehatan.

Kaolin sendiri berasal dari kata Gao-lin yang merupakan sebuah bukit di Jingdezhen Provinsi Jiangxi Cina, di sana kaolin biasa digunakan untuk bahan dasar keramik cina. Kaolin dimanfaatkan sebagai mineral, dimulai sekitar 1867 di Sungai Jari aliran Sungai Amazon Brazil. Kaolin sendiri sekarang digunakan sebagai bahan industri seperti kertas, kosmetik, pasta gigi, makanan, cat dll.

Pemandangan yang begitu manis sepanjang mata melihat. Timbunan-timbunan galian seperti bukit di sekitar area danau yang sekilas seperti Kawah Putih di Ciwidey. Daratan bawah danau yang tertutup oleh air seperti lekukan seekor binatang yang sedang melintas, apabila air sedang surut daratan tersebut akan kelihatan seperti gula putih yang bersih. Di tengah danau nampak sebuah daratan yang seakan menghubungan antar ujung danau.



Sayang, dibalik view yang manis tersebut ada dilema kerusakan alam. Dibalik tempay yang Instagram-able ada ubang-lubang bekas galian penambangan tersebut tidak lagi tertutup atau bahasa kerennya direklamasi dengan baik. Beruntung bila bekas galian itu memunculkan pemandangan yang indah seperti Danau Kaolin. Kalau tidak?

Di Bangka Belitung sendiri banyak sekali daerah penambangan. Gue bisa melihat itu saat pesawat memasuki wilayah Belitung. Dari atas banyak sekali lubang-lubang besar menganga seakan ingin menelan segalanya yang ada di darat. Tak ayal, banjir di Belitung kemarin selain karena faktor cuaca ekstrim juga karena pendangkalan das akibat penambangan liar sehingga air tertahan.

Bangka Belitung memang provinsi penghasil timah terbesar. Ada 15 hingga 50 ribu buruh yang bekerja dan hidup dari tambang-tambang timah di Bangka Belitung. Beda sih memang kaolin dan timah. Tapi tambang tetaplah tambang. Lihat saja sudah berapa kali bencana banjir datang akibat eksploitasi besar-besar daerah tambang?

Namun begitu, daya tarik Danau Kaolin tetaplah tinggi. Terbukti para pengunjung dari berbagai daerah kerap datang untuk menyaksikan langsung keindahan alam langka tersebut. Pengunjung pun tidak dipungut biaya sama sekali. Yaaaakali.. masih mau ada pungli di sisa-sisa kerusakan alam. So, pesannya bumi itu cuma satu, kalau sudah rusak siapa yang bisa memperbaikinya lagi?

Nah, sekian seri cerita perjalanan kami di pulau Belitung. Pulau yang begitu mempesona ribuan mata. Kami memang sengaja melakukan perjalanan tidak menggunakan jasa tour guide. Dari situ, gue sama istri bisa belajar banyak mengorganize waktu dan keuangan bersama-sama. Sampai ketemu di cerita perjalanan selanjutnya!

Baca juga: BADAI PASTI BERLALU KALA BELITUNG MEMANGGIL

Baca juga: TERHIPNOTIS DENGAN KEINDAHAN PANTAI TANJUNG TINGGI

Baca juga: BELUM KE BELITUNG KALAU BELUM ISLAND HOPPING

Baca juga: KOPI KONG DJIE, KEDAI KOPI LEGENDARIS DI BELITUNG

Tuan Kembara

Lebih baik jadi burung kecil yang terbang bebas daripada jadi raja yang tertawan. Tertarik di bidang dokumentasi, musik, historia dan humaniora.

1 komentar:

  1. izin share ya admin :)
    buruan gabung bersama kami,aman dan terpercaya
    ayuk... daftar, main dan menangkan
    Line : agen365
    WA : +855 87781483 :)
    Silakan di add ya contaknya dan Bergabung juga ya :)

    BalasHapus