Ketika memutuskan untuk pergi mengembara, kamera memang tak akan pernah kehilangan perannya. Dokumentasi memang tak pernah mati. Kalian pasti punya hasrat untuk merekam sesuatu dan membagikannya secara turun temurun.

Salam satu bagian dari pengdokumentasian ialah fotografi. Lensa adalah bagian penting dalam fotografi travel, bahkan lebih dari kamera (body) itu sendiri. Ibarat body kamera itu adalah otak kamu, maka lensa adalah mata.

Nah, buat kamu yang sering berpergian, seringkali direpotkan untuk memilih lensa kamera seperti apa yang akan dipakai. Banyak fotografer mempercayai lensa X handal untuk  mengabadikan gambar portrait, banyak juga fotografer yang menggunakan lensa Y untuk melakukan hal yang sama. Memang pemilihan lensa tergantung dari preferensi pribadi, dan lensa tertentu akan sangat baik mengabadikan hal-hal tertentu dibandingkan dengan lensa-lensa lain. 

Pasti semua pernah bingung: "Kalau lensa 135mm itu jaraknya bisa berapa jauh?"

Agak sulit menjelaskannya karena 200mm itu bukan indikator jarak, tapi merupakan jarak titik api lensa. Nah lalu pengaruh nggak ke hasil jepretan? Sebenarnya pengaruh ada di sudut pandang (angle of view). Semakin besar angka fokal lensanya, semakin sempit sudut pandangnya (tele), sedangkan semakin kecil angka fokal lensanya, semakin lebar (wide) cakupannya.

Intinya Focal length itu jarak dari sensor ke titik api lensa, dinyatakan dalam satuan milimeter (mm). Makin panjang fokalnya, maka lensanya juga akan semakin panjang, dan kita sebut lensa tele. Fokal lensa juga berkaitan dengan Angle of View dimana semakin pendek fokalnya maka semakin luas bidang gambar yang bisa diambil (kita biasa menyebutnya wideangle).

Kesimpulannya bisa kamu lihat di rumus gambar berikut:

Hanya saja rumus tersebut berlaku hanya untuk kamera film, atau kamera digital dengan sensor full frame. Untuk sensor kamera berjenis APS-C biasanya dikali 1,5 dan micro 4/3 harus dikali 2 dulu. Itulah mengapa membuat lensa wide untuk APS-C perlu usaha lebih keras, misal Canon harus mengeluarkan lensa 10-18mm (kalau dikali 1,6 akan setara dengan 16-28mm) untuk pemakai DSLR APS-C, dan itulah mengapa Panasonic sampai harus membuat lensa 7-14mm (kalau dikali 2 akan ekuivalen dengan 14-28mm) untuk kamera micro 4/3-nya.

Bagaimana? sudah keblinger belum? He..he..he

Dari semua rumus-rumus focal length lensa di atas, semua balik lagi dengan kebutuhan kalian. Semua lensa kamera didesain dan diproduksi tentunya dengan kebutuhan konsumennya. Nah, sekarang bagaimana kita sebagai konsumen mesti cermat mengerti kebutuhan sendiri.

Kalau kalian memiliki ketertarikan memotret lanskap alam, tentu lensa yang kamu butuhkan ialah lensa wide. Mulai dari yang ultra wide sampai yang lumayan lebarnya. Lensa tele biasanya digunakan saat memotret alam liar atau memotret festival budaya.

Kembali lagi ke kebutuhan tadi, apakah kalian benar-benar butuh lensa tersebut ataukah cuma sejenak saja dan setelah itu disimpan? Jika memang tak terlalu butuh lebih bijaksana jika kita menundanya tentu.

Untuk kendala seperti itu, solusinya kalian bisa memilih lensa jenis sapu jagat. Lensa kamera sapu jagat ini dikenal juga dengan sebutan lensa kamera all-around, yang merupakan sebutan untuk lensa kamera yang memiliki focal range dari lebar sampai sempit. Lensa ini juga memiliki focal length dari wide sampai tele. Harganya juga variatif, dari yang murah (sekitar Rp2 jutaan) sampai yang mahal (sekitar Rp5 jutaan).

Berikut adalah beberapa pabrikan yang mengeluarkan berbagai jenis lensa sapu jagat :

Canon 18-200 mm f/3.5-5.6 IS
Nikon 18-200 mm VR f/3.5-5.6 VR versi II
Tamron 18-270 mm f/3.5-6.3 PZD VC Macro
Tamron 18-250 mm f/3.5-6.3 Macro
Tamron 16-300 mm f/3.5-6.3 VC PZD Di II
Sigma 18-200 mm f/3.5-6.3 OS HSM Macro C

Lensa ini biasa dipakai oleh orang yang menghindari repot karena terpaksa membawa banyak lensa tambahan dalam setiap momen yang berbeda. Aktifitas menggonta-ganti lensa menjadi kegiatan yang tidak efektif karena tentunya sangat memakan waktu, dan bawaan pun menjadi banyak. Apalagi saat kita sedang dalam perjalanan yang menuntut banyak fleksibilitas.

Lensa sapu jagat bukan termasuk lensa kelas premium. Sehingga kualitas fisik maupun hasil foto tidak sebaik lensa dengan range focal length yang pendek apalagi bila dibandingkan dengan lensa fix.

Dimensi dan Berat

Faktor kejelian dengan ukuran dan berat lensa sebenarnya mempengaruhi kenyamanan kalian saat berpergian. Gue sendiri bukan tipe yang mau direpotkan oleh beratnya barang bawaan. Semisal untuk body kamera DSLR saja rata-rata seberat 700 gram (bahkan Canon EOS-1D X punya berat 1,5 kg). Dengan 1 buah lensa yang memiliki berat 800 gram, maka bisa dikatakan kalian bakal membawa kamera dan lensa dengan berat 1.500 gram atau 1,5 kilogram. Belum lagi kalau kalian membawa lebih dari satu lensa dan aksesoris kamera lainnya.

Baca juga: Jangan rusak liburanmu dengan kesalahan packing ransel

Selain berat, setiap lensa juga memiliki ukuran masing-masing yang perlu kita perhatikan ketika akan dibawa ketika traveling. Ukuran lensa akan mempengaruhi gerak kalian dalam beraktivitas serta ketersediaan ruang dalam ransel.

Memang tidak ada lensa yang sempurna, pilihan yang baik tergantung dari kebutuhan dan toleransi setiap fotografer terhadap berat. Walaupun demikian, berat dan ukuran lensa sebaiknya tidak perlu dipusingkan, karena penting juga untuk mengejar kualitas dan durabilitas lensa, tapi kalau niatnya untuk sekedar hobi sehari, bisa saja memilih lensa yang lebih ringan, tentunya harus sedikit kompromi.

Nah, sekarang balik lagi ke kalian. Sudah siap mengabadikan gambar terbaik di setiap perjalanan?